Strategi Competitive Advantage “Online Selling”

(studi kasus www.kaskus.uswww.gantibaju.comkutukutubuku.com)

Ketika seseorang membangun sebuah perusahaan, sudah dapat dipastikan dia sudah membuat strategi dari awal terbentuk sampai kemudian perusahaan itu berjalan dan seterusnya. Strategi itu bisa berkembang sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan. Biasanya, hal ini dikenal dengan Manajemen Strategi.

Dengan adanya Manajemen Strategi, memungkinkan suatu organisasi untuk lebih proaktif ketimbang reaktif dalam membentuk masa depan sendiri. Hal ini memungkinkan suatu organisasi untuk mengawali dan mempengaruhi aktivitas, dan dengan demikian dapat berusaha keras mengendalikan tujuan sendiri, membantu organisasi membuat strategi yang lebih baik dengan menggunakan pendekatan yang lebih sistematis, logis, dan rasional pada pilihan strategi dan membantu perusahaan dalam menghadapi persaingan di lingkungan industri dimana perusahaan berada (Pearce II and Robinson Jr., 2003:6).

Dalam menghadapi persaingan, perusahaan diharuskan membuat sebuah terobosan. Buat strategi perusahaan yang “original” yang memungkinkan untuk diterapkan dengan keadaan lapangan. Ketika melakukan kajian terhadap strategi perusahaan, harus dipahami bahwa strategi tersebut berbeda antar – industri, antar – perusahaan, dan antar – situasi.

Michael Porter mengelompokkan strategi ini ke dalam strategi generik, yaitu strategi perusahaan dalam rangka mengungguli pesaing dalam industri sejenis :

a. Strategi Diferensiasi (differentiation). Cirinya adalah perusahaan memutuskan untuk membangun persepsi pasar potensial terhadap produk/jasa yang unggul agar tampak berbeda dibandingkan produk pesaing. Pelanggan diharapkan mau membeli dengan harga mahal karena adanya perbedaan itu.

b. Strategi Kepemimpinan Biaya Menyeluruh (overall cost leadership). Cirinya adalah perusahaan mengkonsentrasikan perhatian pada harga jual produk yang murah untuk menekan biaya produksi, promosi, maupun riset. Jika perlu, produk yang dihasilkan hanya sekedar meniru produk pesaing.

c. Strategi Fokus (focus). Cirinya adalah perusahaan mengkonsentrasikan pada pangsa pasar tertentu untuk menghindar dari pesaing.

Dari ketiga strategi diatas, saya coba membahas satu persatu dengan menggunakan contoh kasus dari tiap-tiap strategi. Yang pertama adalah toko baju online gantibaju.com (biasa disingkat Gaban). Toko online ini merupakan “pendobrak” rutinitas belanja di tengah-tengah masyarakat, terutama anak muda. Baju yang dipajang di etalase virtual mereka dengan menggunakan portal website, memungkinkan orang untuk berbelanja dari mana saja. Entah sedang dikamar tidur, maupun ketika sedang berada di balik meja kantor, yang penting ada koneksi internet, langsung bisa belanja.

Dimana letak diferensiasinya? Toko online Gaban ini menjual produk-produk t-shirt dengan warna dan design sablon yang berkualitas tinggi. Dengan harga mulai dari Rp. 120.000 untuk sebuah t-shirt ini tergolong mahal, tapi tidak bagi mereka yang menginginkan sesuatu yang “beda”. Dan bagi mereka yang sibuk dan malas untuk menyambangi toko baju di Mall karena satu dan lain hal, inilah terobosan belanja saat ini. Pilih jenis dan ukuran yang anda mau, kirim biodata diri serta alamat tujuan, transfer uangnya (via mobile banking or internet banking), pakai bajunya. Praktis!

Lalu ada strategi Overall Cost Leadership. Untuk contoh kasus pada strategi ini, saya mengangkat kaskus.us sebagai situs komunitas terbesar di Indonesia. Di dalamnya, kaskus memuat berbagai macam “kebutuhan”, dari mulai kebutuhan informasi, diskusi hingga jual beli. Banyak “perusahaan” dan freelancer yang menggunakan kaskus sebagai etalase jualan mereka. Dengan hanya mengisi informasi diri (bisa anonim/tidak sesuai aslinya) lalu anda akan mendapatkan akun dengan fasilitas interaktif dengan sesama pemilik akun di kaskus.

Dengan membuka “lahan” sebesar-besarnya bagi para pemilik akun untuk berkreasi sesuka mereka, kaskus telah mendapatkan keuntungan besar dengan banjirnya iklan dari pihak perusahaan yang melihat laman kaskus sebagai sasaran potensial untuk digunakan sebagai layar iklan produk mereka.

Kemudian ada strategi fokus. Untuk strategi ini, saya mencoba mengangkat kutukutubuku.com. Kenapa? Karena situs jual online yang satu ini hanya fokus dalam penjualan buku saja. Tidak yang lain. Dengan fasilitas Cash on Delivery dan Free ongkos kirim untuk pembeli yang berdomisili di Jakarta, maka kutukutubuku.com menjadi panutan utama para penggila buku yang “sedang malas” ke toko buku. Tinggal klik, maka buku yang anda inginkan langsung bisa diantar ke tempat anda.

Di kutukutubuku.com ini juga anda dapat memesan buku yang jarang ada di pasaran. Anda hanya tinggal memberikan judul buku yang anda cari dan siapa penulisnya, maka tim mereka akan dengan segera mencarikannya untuk anda. Tentunya dengan harga yang pantas.

Saat ini dunia virtual sudah menjadi satu keharusan baik bagi perorangan maupun perusahaan untuk dapat menghemat waktu dan lebih banyak variasi produk untuk dipilih. Indonesia sedang menuju ke era e-commerce! Indonesia maju dalam teknologi informasi itu suatu keharusan!